Monday, September 29, 2014

Fosil Manusia Purba Phitecanthropus Erectus di Trinil

Image : Fosil Manusia Purba Phitecanthropus Erectus di Trinil
Di Indonesia makhluk Pithecantropus hidup pada masa pleistosen awal sampai masa pleistosen akhir.
Pithecantropus yang dianggap paling tua adalah Pithecantropus Mojokertensis. Dari temuan-temuan fosil di Mojokerto dan Sangiran para ahli berkesimpulan bahwa makhluk itu sudah berdiri tegak dan diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu.
Jenis lain dari makhluk Pithecantropus adalah Pithecantropus Erectus. Nama Erectus yang artinya berdiri diberikan berdasarkan temuan fosil tulang paha yang kemudian diduga makhluk ini sudah berjalan tegak. Tinggi badan makhluk ini diperkirakan 160-180 Cm dan berat badannya sekitar 80-100 Kg. Makhluk ini hidup sekitar 1.000.000 sampai 500.000 tahun yang lalu. Berdasarkan perkiraan, volume otaknya 900cc. Adapun volume otak manusia 1.000cc. Makhluk Pithecantropus Erectus diduga lebih menyerupai kera. Perkiraan itu diperkuat oleh adanya tonjolan di bagian keningnya. Gerahamnya lebih besar daripada geraham manusia biasa.
Adapun jenis makhluk Pithecantropus yang diperkirakan hidup pada masa pleistosen akhir adalah Pithecantropus Soloensis. Volume otak makhluk ini berkisar antara 1.000-1.300 Cc. Tinggi badan diperkirakan antara 165- 180 Cm. Makhluk ini hidup antara 900.000-300.000 tahun yang lalu. Pithecantropus memiliki tulang rahang, tengkorak bagian atas dan tulang paha sebelah kiri. Dengan tulang paha yang ditemukan sudah dapat diketahui bahwa makhluk itu berdiri tegak dan tengkorak sudah mendekati manusia.
Pithecantropus Erectus hidup secara berkelompok dengan berburu dan menangkap ikan serta mengumpulkan makanan. Pithecantropus Erectus diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam hingga 12 individu, yang memburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai di dataran Sunda, cara hidup seperti itu agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun.
Mereka diduga belum mengenal memasak makanan. Perkiraan itu didasarkan pada kemiripan temuan alat-alat dari batu dan bentuk fisik antara fosil Pithecanthropus Erectus dan fosil Pithecanthropus Pekinensis yang ditemukan di goa Chou-kou-tien di Cina. Kemudian ditemukan sisasisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak baru di sebuah situs dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.000 tahun, dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Alat-alat kapak batu tadi sangat mungkin mereka pergunakan untuk menguliti dan memotongmotong daging binatang buruan yang sebelumnya mereka bunuh, mungkin dengan tombak kayu.
Hasil-hasil kebudayaan Pithecantropus, salah satunya adalah alat-alat Pacitan yang berasal dari lapisan yang sama dengan ditemukannya fosil Pithecantropus, sehingga diperkirakan bahwa alat-alat tersebut dibuat dan digunakan oleh manusia prasejarah jenis Pithecantropus. Budaya Pacitan pada hakikatnya memiliki dua macam tradisi alat-alat batu, yaitu tradisi batu inti yang menghasilkan alat-alat dari pemangkasan segumpal batu atau kerakal dan tradisi serpih, yang menyiapkan alat-alat dari serpihserpih atau pecahan-pecahan batu.

sumber:ssbelajar

No comments:

Post a Comment