Monday, September 29, 2014

Fosil Manusia Purba Homo Wajakensis asal Wajak

Image : Homo Wajakensis
Fosil manusia purba Homo Wajakensis ditemukan di daerah Wajak, Jawa Timur. Penyelidikan terhadap sisa manusia Wajak menyimpulkan bahwa tengkoraknya berbeda dengan tengkorak bangsa Indonesia. Tengkorak itu lebih banyak persamaannya dengan tengkorak penduduk asli Australia. E. Debois melihat Homo Wajakensis ada persamaannya dengan orang Australia pribumi purba. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga Homo Wajakensis termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan kelak menurunkan langsung bangsa asli Australia. Manusia Wajak itu menyebar ke barat dan timur Benua Australia. Sebuah tengkorak kecil dari seorang perempuan, sebuah rahang bawah dan sebuah rahang atas dari manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan di Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia.
Menurut Von Koenigswald, Homo Wajakensis seperti juga Homo Soloensis berasal dai lapisan plestosen atas dan mungkin sekali sudah bisa dikelompokkan dalam jenis Homo Sapiens. Karena sifat-sifat fisiknya lebih mendekati manusia sekarang (lebih muda dari manusia Solo), manusia itu merupakan bentuk evolusi dari manusia Solo. Dari sisa-sisa penemuan tampaknya Homo Wajakensis sudah mengenal penguburan.
Di pulau Jawa dan bagian Barat kepulauan Indonesia Malaya diperkirakan manusia purba mengembangkan kebudayaan berburu didaerah muaramuara sungai tidur di belakang tadah angin atau gua-gua mereka membuat perahu lesung yang mula-mula untuk menangkap ikan di rawa-rawa sepanjang pantai. Sebagai alat pemotong mereka menggunakan kapak tangan berbentuk cakram yang diasah tajam. Sisa-sisa alat ini ditemukan di situs-situs pra sejarah jenis abris sous roche dan moddinger di sepanjang Jawa Timur, Sumatera Timur dan Utara, Malaysia hingga Vietnam Utara. Manusia purba dari ras Autromelanesoid di bagian timur kepulaun nusantara dan Irian sudah membuat lukisan-lukisan gua juga alat-alat dari pecahan batu kecil (flakes) sebagai alat pemotong dengan pegangan kayu.
Alat-alat ini mereka bawa dan sebarkan ke arah barat yaitu dengan diketemukan alat-alat tersebut di gua-gua prasejarah Jawa Timur hal ini menandakan bahwa ada arus imigrasi ke Pulau Jawa. Kira-kira abad 40 sebelum masehi pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari ras dan kebudayaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Mongoloid itu disebabkan karena ada arus migrasi yang berasal dari daratan Asia, dan yang bergerak ke pulau-pulau di Indonesia Timur, diduga mereka mengikuti rute persebaran komplek kebudayaan Bascon-Hoabinh, dalam perjalanannya ke kepuluan Nusantara, orang-orang ras Mongoloid itu agaknya bertemu dan kadang-kadang berbaur dengan orang-orang ras Australoid yang datang dari kepulauan di sebelah timur, dan berpindah ke arah barat sampai ke Jazirah Melayu.

No comments:

Post a Comment