Monday, September 29, 2014

Fosil Manusia Purba Homo Erectus Soloensis

Image : Homo Erectus Soloensis
Manusia tersebut dinamakan Soloensis, karena fosil-fosilnya bertebaran di sepanjang Bengawan Solo, yaitu di Ngandong Sambung macan dan Sangiran. Dari daerah ini, ditemukan dua buah tulang kaki dan 11 tengkorak dengan ukuran yang lebih besar dari pada Pithecanthropus yang lebih tua umurnya. Tengkoraknya menunjukkan tonjolan yang tebal di tempat alis, dengan dahi yang miring ke belakang. Suatu analisis cermat atas tengkorak tersebut yang dilakukan oleh ahli paleoantropologi di Indonesia (Teuku Yakup 1967) membenarkan bahwa manusia Ngandong itu merupakan keturunan langsung dari Pithecanthropus Erectus.
Homo Soloensis hidup sekitar 300.000 tahun sebelum masehi. Homo Soloensis mempergunakan perkakas batu, yang disebut kapak genggam, yaitu alat batu berupa kapak yang tidak bertangkai. Kapak itu dipergunakan dengan cara digenggam dalam tangan. Menurut Koenigman, manusia purba ini memiliki tingkat berpikir lebih tinggi dari pithecantropus erectus. Diduga bahwa jenis Homo Soloensis ini adalah keturunan dari Pithecantropus Erectus. Menurut perkiraan, jenis ini pernah tinggal dan berkumpul di lembah sungai, artinya mereka sudah punya peralatan dan komunikasi. Manusia soloensis mungkin menyebar kemudian punah.

No comments:

Post a Comment