Cerita Jejak Manusia Purba Sepanjang Bengawan Solo
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan DAS terbesar dan
aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa, terletak di Provinsi Jawa Tengah
dan Jawa Timur. DAS Begawan Solo memiliki karakteristik topografi yang
relatif datar dan sebagian besar berada di daerah dataran rendah
sehingga terbentuk aliran sungai yang berkelok-kelok (meander). Aliran meander
Sungai Bengawan Solo ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki
potensi besar terhadap tinggalan paleoantropologi dan arkeologi.
Bentukan teras dikanan kiri sungai inilah yang banyak mengandung
sisa-sisa fauna purba, artefak, serta tulang dan specimen Homo erectus. Tinggalan tersebut terendapkan bersama dengan deposisi teras sungainya.
Berdasarkan hasil penelitian kehidupan manusia purba yang sebelumnya,
wilayah yang teridentifikasi teras purba Bengawan Solo memiliki riwayat
penemuan yang menakjubkan. Banyak fosil-fosil yang ditemukan diwilayah
sepanjang teras Sungai Bengawan Solo ini. Seperti penemuan tengkorak dan
tulang Homo erectus serta penemuan rangka utuh gajah purba.
Wilayah-wilayah penemuan tersebut antara lain Sangiran, Sambungmacan,
Cemeng, Trinil, Selopuro, dan Ngandong. Penemuan fosil tengkorak di
wilayah Sambungmacan, Trinil dan Ngandong merupakan salah satu bukti
peradaban manusia di wilayah aliran sungai. Pertanggalan dari
temuan-temuan yang didapatkan menunjukan bahwa Homo erectus yang mendiami wilayah ini lebih muda (Progresif) dibandingkan dengan Homo erectus yang tinggal di Sangiran (Arkaik dan Tipik). Bukti tersebut menunjukan adanya pergeseran hunian Homo erectus di kearah hilir Sungai Bengawan Solo.
Sejak tahun 2012 sampai tahun 2014, BPSMP Sangiran bekerja sama
dengan Puslit Arkenas melakukan kajian manusia purba sepanjang DAS
Bengawan Solo. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, mulai dari
Medalem sampai Ngandong telah teridentifikasi sebanyak 41 teras purba
yang berpotensi mengandung temuan arkeologi terutama fosil dan artefak.
Selain survei, dilakukan pula kegiatan ekskavasi di Situs Matar yang
letaknya diseberang Situs Ngandong. Hasil kajian yang didapat, di situs
ini menemukan banyak artefak dan fosil fauna namun belum ditemukan fosil
manusia. Seluruh hasil kajian ini akan menambah pengetahuan dan
informasi tentang manusia purba di sepanjang aliran hilir Bengawan Solo.
Dengan hal tersebut, jejak manusia purba di sepanjang aliran Bengawan
Solo semakin terang dan jelas.
Semoga bermanfaat pada artikel "Cerita Jejak Manusia Purba Sepanjang Bengawan Solo" dan terima kasih atas kunjungannya.
No comments:
Post a Comment