Penampakan Wajah Homo Florenensis Asal Flores - Homo floresiensis digali oleh Profesor Mike Morwood dan tim arkeologi
Liang Bua di Flores pada tahun 2003. Baru-baru ini para peneliti mencoba
untuk melakukan rekonstruksi wajah hominin tersebut. Namun, pemimpin
penelitian, Dr. Susan Hayes dari University of Woollongong, lebih
menyukai istilah “pendekatan wajah.”
Proyek penelitian ini menandai dimulainya Australian
Archaeological (AAA) Conference yang diselenggarakan oleh UOW dari
tanggal 9 sampai 13 Desember. Dr Hayes menggambarkan bahwa pendekatan
wajah pada hominin kuno adalah tantangan yang luar biasa. Dengan latar
belakang ilmu forensik, Dr. Hayes mampu menyempurnakan wajah perempuan
30 tahun setinggi 3 kaki (1 meter) berdasarkan sisa-sisa yang ditemukan
di gua Liang Bua. Penampakan Wajah Homo Florenensis Asal Flores
Lokasi Penemuan Manusia Purba | Fosil Manusia Purba | UNESCO | Sangiran | Trinil | Ngandong | Patiayam | Wajak | Flores | Jenis Manusia Purba | Meganthropus | Pithecanthropus | Homo Sapiens | Homo Erectus | Pithecanthropus Mojokertensis | Homo Wajakensis | Homo Soloensis | Homo Floresiensis | Gambar Fosil Manusia Purba Indonesia
Monday, October 26, 2015
Teka Teki Misteri Mata Rantai Evolusi Manusia
Teka Teki Misteri Mata Rantai Evolusi Manusia - Dalam perjalanannya Manusia sudah dibekali akal dan pikiran berbeda dengan hewan. Hewan tidak memiliki akal dan pikiran sehingga antara manusia dan hewan saling bermusuhan sejak awal bumi dibuat. Untuk penjelasan mengenai hal ini berikut perhatikan secara seksama.
Teka Teki Misteri Mata Rantai Evolusi Manusia
Makalah Manusia Purba di Luar Indonesia (Afrika)
Manusia Purba Di Afrika
“MANUSIA PURBA DI LUAR INDONESIA”
KATA
PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai manusia purba ini tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman mengenai materi manusia purba yang terdapat di Afrika.
Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru yang telah membimbing
kami,dan teman-teman sekalian yang telah berpartisipasi dalam menyusun karya
tulis ini. Harapan kami, semoga karya tulis yang sederhana ini, dapat memberi
manfaat tersendiri bagi teman-teman sekalian.
Adm, 21 Januari 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………..…….i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………ii
BAB
1 PENDAHULUAN……………………………………………………………1
a.)Latar
Belakang……………………………………………………………………...1
b.)Rumusan
Masalah…………………………………………………………………..1
c.)Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………....1
BAB
2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………..2
Manusia Purba Yang Terdapat Di Afrika……………………………………………..2
BAB
3 PENUTUP…………………………………………………… ……………….6
a.)Kesimpulan………………………………………………………………………….6
b.)Saran…………………………………………………………………………….......6
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….7
Daftar Manusia Purba di Indonesia dan Luar Negeri
A. Manusia Purba di Indonesia
NO
|
Jenis Manusia Purba
|
Peneliti
|
Tempat dan Tahun Penemuan
|
Lapisan Tanah
|
Keterangan
|
1.
|
Meganthropus Palaeojavanicus
|
Von Koningswald
|
Sangiran, Tahun 1939 - 1941.
|
Pucangan (Pleistosen Bawah)
|
- Badan Tegap.
- Bertulang pipi tebal.
- Ada tonjolan tajam di belakang kepala.
- Tonjolan kening yang mencolok dan tidak berdagu.
- Otot kunyah, gigi, serta rahang besar dan kuat.
|
2.
|
Pithecanthropus Erectus
|
Eugene Dubois.
|
Trinil, Jawa Tengah. Tahun 1891.
|
Pucangan dan Kabuh
|
-Volume otak 900cc.
-Tinggi 165-180cm.
-Badan tegap.
-Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
-Hidung lebar dan tidak berdagu.
-Otot kunyah kuat.
|
3.
|
Pithecanthropus mojokertensis
|
Von Keonigswalg
|
Perning,Mojokerto, Jawa Timur. Tahun
1936 – 1941
|
Pleistosen Bawah
|
-Berbadan tegap.
-Muka menonjol ke depan.
-Kening tebal.
-Tulang pipi kuat.
|
4.
|
Pithecanthropus soloensis
|
Von Keonigswalg dan Weidenreich
|
Lembah sungai Bengawan Solo. Tahun 1931-1934
|
Pleistosen Tengah
|
-Berbadan tegap.
-Muka menonjol ke depan.
-Kening tebal.
-Tulang pipi kuat.
|
5.
|
Homo sapiens
|
Von Rietschoten
|
Wajak, Tulungagung,Jawa Timur. Tahun 1889
|
Pleistosen Atas
|
-Tinggi badan 130-210cm.
- Berat badan 30-159 kg.
- Volume otak 1350 – 1450cc.
-Otot kunyah, gigi, rahang sudah menyusut.
-Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu
|
6.
|
Homo soloensis
|
Von Koeningswald dan Weidenrich
|
Disekitar sungai Bengawan Solo. Tahun 1931-1934
|
Pleistosen Atas
|
-Volume otak 1300cc.
-Tonjolan kening agak terputus di tengah.
-Badan tegap dan tingginya 180cm.
|
7.
|
Homo wajakensis
|
Eugene Dubois
|
Wajak, Jawa Timur. Tahun 1889
|
Pleistosen Atas
|
-Tinggi badan
130-210cm.
-Berat badan
30-150kg.
-Volume otak 1300cc.
|
8.
|
Pithecanthropus robustus
|
Von Koenigswald
|
Trinil, lembah sungai Bengawan Solo
|
Pleistosen bawah
|
-Tinggi badan sekitar 165 180 cm
-Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
-Bentuk tubuh & anggota badan tegap
-Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
-Geraham besar dengan rahang yang kuat
-Bentuk tonjolan kening tebal
-Bagian belakang kepala tampak menonjol
|
B. Manusia Purba di Luar Negeri
No
|
Jenis Manusia Purba
|
Peneliti
|
Tempat dan Tahun Penemuan
|
Keterangan
|
1.
|
Australopithecus Africanus
|
Raymond Dart
|
Desa Taung di sekitar Bechunaland. Tahun 1924.
|
- Memiliki tubuh yang ramping.
- Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh. 20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih berat dari perempuan.
- Struktur hominid dari gigi dan rahang tampaknya diperlukan lebih grinding bahwa diet kera.
|
2.
|
Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
|
Raymond Dart
|
Amerika Selatan
|
- Volume otak sekitar 600cc.
- Tinggi badan 1,5 meter.
|
3.
|
Sinanthropus Pekinensis
|
Davidson Black dan Franz Weidenreich
|
Di Gua Naga,Peking,Cina.
|
- Volume otak 900 -1200cc.
|
4.
|
Homo Africanus ( Homo Rhodesiensis )
|
Raymond Dart dan Robert Brom
|
Di Goa Broken Hill, Rhodesia, Zimbabwe. Tahun 1924.
|
-volume otaknya sama dengan Apes (435-530 cm3).
-Gambaran muka (terlihat pada bagian samping).
Beberapa bagian posorbital terdesak.
- Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Barisan gigi rata.
-Tangannya relatif panjang. -Tulang jari-jarinya agak melengkung, rata-rata jari-jarinya panjang seperti pada manusia.
|
5.
|
Homo Heidelbergensis
|
Dr.Schoetensack
|
Desa Maurer dekat Kota Heidelberg, Jerman.
|
Volume otaknya sangat besar (1100-1400 cm3).
Beberapa specimen tulang tengkoraknya tebal. Bangunan tulang
tengkoraknya cerah. Memiliki tulang tengkorak yang lebih tinggi dari
pada Homo erectus. Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Muka besar. Alis yang bertemu pada satu sisinya sebagian ukurannya besar.
|
6.
|
Homo Neanderthalensis
|
Rudolf Virchow dan Dr.Fulfrott
|
Lembah Sungai Neander, dekat Duselldorf, Jerman. Tahun 1956.
|
Ciri -ciri manusia purba ini mendekat ciri homo wajakensis.
|
7.
|
Homo Cro Magnon (Ras Cro – Magnon)
|
Lartet
|
Gua Cro Magnon dekat Lez Eyzies sebelah barat daya Perancis. Tahun 1868.
|
- Tengkorak berbentuk kubah.
- Dahi lebar.
- Kapaditas tengkorak 1.600 cc
- Memiliki tonjolan alis tebal.
|
Ciri-ciri Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia
Ciri-ciri Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia - Penemu dari manusia purba adalah
1. Eugena Dobois,
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo
Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :
1. Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2. G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo
Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :
1. Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2. G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
Manusia Purba Pithecanthropus Erectus Asal Jawa
Manusia Purba Pithecanthropus Erectus Asal Jawa - Manusia purba yang sering
disebut Java Man (Manusia Jawa) ini merupakan Manusia purba dari
jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan. Awal penemuan fosil
mirif manusia ini diberi nama ilmiah oleh Eugène Dubois dengan
sebutan Pithecanthropus erectus. Ia sendiri merupakan pimpinan tim
arkeolog yang saat itu menemukan fosil manusia purba di daerah Trinil
pada tahun 1891. Pithecanthropus erectus sendiri memiliki arti yang
diambil dari bahasa yunani dan latin yang memiliki arti manusia kera
yang mampu berdiri.
Manusia Purba Pithecanthropus Erectus Asal Jawa
Jenis Manusia Purba Beserta Ciri Khusus dan Tempat Penemuannya di Indonesia
Jenis Manusia Purba Beserta Ciri Khusus dan Tempat Penemuannya di Indonesia - Manusia purba yang ditemukan di indonesia terdiri dari berbagai jenis
manusia purba. Awal penemuannya yaitu sekitar Abad ke 18 Masehi yang
dirintis oleh seorang dokter berkebangsaan belanda bernama Eugene
Dubois. Pada awalmulanya Eugene Dubois melakukan penelitian di daerah
Sumatera Barat namun ia tidak mendapatkan hasil yang memuaskan hingga
akhirnya ia memutuskan untuk berpindah ke daerah Jawa.
Di Pulau Jawa akhirnya Eugene berhasil menemukan sebuah fosil manusia purba pertama di Indonesia yang ia beri nama pithecanthropus erectus, nama
tersebut memiliki arti sebagai Manusia Kera yang Berdiri Tegak. Daerah
penemuannya sendiri terletak di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
pada tahun 1891. Jenis Manusia Purba Beserta Ciri Khusus dan Tempat Penemuannya di Indonesia
Pada tahun 1936, Weidenrich juga menemukan sebuah fosil tengkorak anak
si sebuah lembah sungai brantas, Desa Jetis, Mojoketo Jawa Timur. Fosil
tersebut ia beri nama Pithecanthropus Robustus. Sama halnya
dengan Weidenrich, von Koenigswald juga berhasil menemukan sebuah fosil
di Mojokerto dengan jenis yang sama namun ia menyebut fosil tersebut
dengan nama Pithecanthropus Mojokertensis.
Jenis Manusia Purba Beserta Ciri Khusus dan Tempat Penemuannya di Indonesia
Tak hanya sampi disitu ditahun 1936 sampai 1941, von Koenigswald juga
berhasil menemukan sebuah fosil manusia purba dan diperkirakan fosil
manusia purba tersebut merupakan manusia tertua yang pernah hidup di Indonesia dan hidup antara satu atau dua juta tahun yan lalu, oleh karena itu fosil manusia purba tersebut diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus yang
artinya adalah Manusia Raksasa Tertua di Jawa. Selain itu manusia purba
tersebut juga hidup sejaman dengan Pithecanthropus Mojokertensis, namun
tingkat kehidupannya lebih primitif.
Jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia selanjutnya yaitu berjenis Homo Sapiens nama
tersebut artinya Manusia yang Berfikir. Para arkeolog memastikan bahwa
manusia purba tersebut memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Pithecanthropus.
Subscribe to:
Posts (Atom)