Monday, December 15, 2014

Sejarah Zaman Manusia Purba di Indonesia

Ada beberapa zaman yang terjadi di masa purba, seperti mezolithikum dan lain-lain. Setiap zamanya ada kategori atau peninggalan yang yang membedakan antara satu zaman dengan lainya. Peninggalan
masa purba dapat berupa alat rumah tangga, patung, coretan dan fosil purba. Setiap zamanya dari peninggalan masa tersebut berbeda beda.
Berikut adalah Sejarah Zaman Manusia Purba yang bisa saya bagikan.

A. Zaman Paleolitikum
Pada zaman ini perkakas atau alat rumah tangga masihlah sangat sederhana dan primitif. Selain itu di zaman Paleolitikum atau batu tua ini memiliki ciri-ciri yang antara lain, hidup berkelompok dalam sebuah gua, sekitar aliran sungai ataupun juga diatas pohon. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan mereka masih mengandalkan makanan dari alam dan berburu binatang maka dari itu di zaman ini manusia purba sering berpindah-pindah dari tempat satu ketempat lainya yang memiliki stok makanan utuk dimakan.

B. Zaman Mezolitikum
Dizaman ini terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu, zaman mezolitikum juga didebut dengan zaman batu madya tau tengah. Pada zaman ini manusia masih mengndalkan makanan dari alam dan berburu untuk memenuhu kebutuhan makanan. Mereka tinggal di gua-gua di bawah bukit karang (abris souche roche), tepi pantai, dan ceruk pegunungan. Gua abris souche roche menyerupai ceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan. Beberapa peninggalan di zaman ini adalah berup kapak genggam dan alat berburu dari tulang binatang selain itu pada zaman batu tenga ini ada peninggalan seni yang berupa dengan lukisan yang terdapat dalam goa-goa yang pernah ditinggali oleh para manusia purba.

C. Zaman Neolitikum
zaman Neolitikum diperkirakan terjadi pada tahun 1500 SM. zaman Neolitikum juga disebut dengan zaman batu muda. Pada zaman ini manusia purba mengalami perubahan yang signifikan dimana dizaman ini manusia purba tidak lagi berburu dan mengandalkan dari alam tapi sudah mulai untuk bercocok tanaman yang bisa untuk dimakan dan juga memelihara ternak. Selain itu di masa batu muda ini manusia purbab tidak lagi berpindah pindah melainkan sudah menetap.
beberapa peninggalan manusia purab dizaman ini berupa lumbung untuk menyimpan padi dan alat rumah tangga seperti kapak lonjong, kendi dan beliung persegi. Untuk kapak atau beliung persegi di Indonesia tersebar di Sulawesi, Maluku dan papua, Sedangkan untuk kapak lonjong ditemukan di Bali.\

D. Zaman Megalitikum

Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada Zaman Megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.

Adanya kepercayaan manusia purba terhadap kekuatan alam dan makhluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan-bangunan kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah pada era Megalitikum ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden berundakundak, serta arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan; dolmen adalah meja batu untuk menaruh sesaji; sarkopagus adalah bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati; kuburan batu adalah lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat; punden berundak adalah bangunan bertingkat-tingkat sebagai tempat pemujaan; sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia atau hewan.

E. Zaman Perunggu
Manusia purba Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu tanpa melalui zaman tembaga. Kebudayaan Zaman Perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia (Proto Melayu) dengan bangsa Mongoloid yang membentuk ras Deutero Melayu (Melayu Muda). Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu. Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan logam dimulai sekitar tahun 3000-2000 SM. Masa penggunaan logam, perunggu, maupun besi dalam kehidupan manusia purba di Indonesia disebut masa Perundagian. Alat-alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat-alat keperluan sehari-hari, seperti pisau, sabit, mata kapak, pedang, dan mata tombak.

Pembuatan alat-alat besi memerlukan teknik dan keterampilan khusus yang hanya mungkin dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat, yakni golongan undagi. Di luar Indonesia, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih dahulu. Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk tembaga daripada besi.

No comments:

Post a Comment